Seputar BantenTerbaru

6 Calon Legestatif Lolos Dari Dapil Banten 1, 4 Diantaranya Wajah Baru

BANTEN, Tajukbanten com. – Calon anggota legestatif (caleg) Dapil Banten 1 Lebak-Pandeglang banyak diisi oleh wajah baru, dari banyak caleg yang bersaing untuk bisa lolos ke Senayan, 4 wajah baru Caleg yang berpeluang besar lolos berdasarkan hitungan sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Berdasarkan info Pemilu 2024 di https://pemilu2024.kpu.go.id/ sekira pukul 09.00 WIB, ada 6 caleg yang akan lolos untuk menduduki kursi DPR RI di antaranya, pertama Ahmad Fauzi jumlah suara 52.105 dari PKB, kedus Rizki Aulia Rahman Natakusumah meraih 63.229 suara dari Partai Demokrat, ketiga Ali Zamroni jumlah suara 32.939 dari Partai Gerindra, keempat Tia Rahmania jumlah suara 23.523 dari PDIP, kelima Neng Siti Julaiha jumlah suara 30.218 dari PPP dan keenam Arif Rahman jumlah suara 25.207 dari Partai Nasdem.


Dari enam caleg yang berpeluang lolos, 4 caleg merupakan wajah baru yakni Ahmad Fauzi, Tia Rahmania, Neng Siti Julaeha dan Arif Rahman. Sementar dua di antaranya petahan yakni Arif Rahman dan Rizki Aulia Rahman Natakusumah.

Terkait hadirnya wajah baru, Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul mengatakan, terdapat pergeseran pemilih di Kabupaten Lebak, sehingga menghadirkan wajah baru. Selain itu, hal tersebut dapat dilihat dari perolehan suara sementara yang menunjukan trah Jayabaya diprediksi akan kesulitan untuk mencapai Kursi DPR-RI.

“Beberapa Caleg baru ini bisa melenggang ke Senayan menyingkirkan beberapa petahana yang berarti ada pergeseran pemilih di sana ada pergeseran demokrasi di sana,” kata Adib kepada awak media, Sabtu 24 Februari 2024.

Pemilu 2024 memang tidak ada nama trah Jayabaya yang selalu menguasai di Lebak. Sebelumnya Pemilu 2014 dan 2019 Trah Jayabaya selalu muncul melenggang masuk ke Senayan.

Diungkapkan Adib, wilayah Banten memiliki budaya politik untuk memilih dengan politik uang dan politik D
dinasti. Namun, bukan tidak ada peluang, karena kemenangan untuk para petahana selalu terbuka lebar, jika memiliki gagasan yang baik.

“Memang betul bahwa Banten ini kan biasanya yang berlaku adalah politik uang atau yang dinastinya kuat itu biasanya menang. Tetapi kalau petahana misalnya dengan logistik yang kecil tapi dia punya visi misi gagasan yang baik yang gampang diterima oleh rakyat, ini yang saya maksud adalah ada pola pergeseran pemilih ada pola pergeseran demokrasi Pada perspektif umumnya,” terang Adib Dosen Fisip Unis Tangerang ini.

Ditambahkan Adib, ketika trah Jayabaya atau yang lain kalah di tanah kelahirannya, hal tersebut dapat mengartikan bahwa ini adalah serangan psikologi dari masyarakat yang mana sudah tidak puas dan tidak percaya dengan trah tersebut.

“Dengan adanya pergeseran pemilih ini, menurut saya ada kemajuan di Banten ini soal bagaimana visi misi gagasan ini ternyata dilihat oleh pemilih di Banten,” pungkasnya.

Reporter: : Mahesa
Editor. : Imam S. Jayanegara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *