Ada Kondom berserakan, Masyarakat Cikoneng Demo Minta pendakian Ditutup
PANDEGLANG, Tajukbanten. Com – Tidak suka kawasan puncak kawah Gunung Pulosari di pakai tempat esek-esek para pendaki. Masyarakat dan ulama di Desa Cikoneng, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten. Melakukan aksi demo, Rabu (15/10/25).
Mereka melakukan aksi demo long march dengan berjalan kaki dari Cikoneng menuju kawasan pintu masuk pendakian ke arah Desa Cilentung Kecamatan Pulosari. Di tapal batas Desa Padat, Kecamatan Mandalawangi.
Disana pendemo melakukan orasi meminta jalur pendakian di lintasan Cikoneng dan Cilentung, untuk segera ditutup permanen.
“Pokoknya jalur pendakian di 2 desa ini, kami tutup. Itu harga mati”, ujar seorang pendemo sambil membentangkan spanduk bertulisan Penutupan kawasan pendakian Puncak Gunung Pulosari.
pendemo kemudian membentangkan spanduk itu di atas gapura masuk kawasan jalur pendakian Desa Cilentung.
Selanjutnya pendemo melakukan aksi demo kembali di jalur masuk Pos Cihunjuran, Desa Cikoneng. Yang belum lama dibuka pihak terkait di sana
Sementara itu, kordinator aksi demo, Abah Nih saat dikonfirmasikan di lapangan, mengakui bahwa aksi warga ini murni karena banyak kemudharatan dan maksiat di sana.
“Aksi kami bukan karena faktor uang, tetapi murni kekuatiran warga akan terjadinya tanah belah (longsor). kami sudah melaporkan hal ini ke pihak terkait. Tapi belum ada tanggapan.
Mantan kades Cikoneng ini juga mengatakan, bahwa sejak jalur pendakian via Cikoneng di buka. Daerahnya sudah seperti kaya jembatan saja, mereka bebas ke luar masuk kebun warga dan merusak tanah, karena banyak pendaki yang memakai kayu atau tongkat besi dalam mendaki. Sehingga tanah banyak yang tercongkel.
Selain banyak sampah plastik yang berserakan, di jalur pendakian atau kebun warga di sana.
“Yang lebih miris lagi, selain banyak sampah pelastik, juga ada alat kontrasepsi lelaki yang sudah di pakai (kondom), yang ditemukan, ” tambah Nuhdi lagi. Ini yang membuat miris. (Mam).

